Senin, 02 November 2015

My Trip

Nama: Mei Ambarwati
Kelas: XI RPL 2
Sekolah: SMKN Takeran (Sk@net)
Alamat: Ds. Kuwonharjo Rt.27/05

Jembatan Suramadu ( Surabaya - Madura )



     Wisata kali ini kita jalan - jalan ke Jembatan Suramadu yuukk ... Ini rentetan jalan - jalanku setelah berwisata ke Wisata Bahari Lamongan ( WBL ). Sampai di Jembatan Suramadu sudah menjelang sore. Jembatan Suramadu ini merupakan jembatan kebanggaan khususnya buat warga Jawa Timur - Madura dan juga kebanggaan masyarakat Indonesia pada umumnya.


     Nama lengkap jembatan ini sebenarnya adalah Jembatan Nasional Suramadu, tapi untuk mudahnya banyak masyarakat yang menyebutnya hanya Jembatan Suramadu saja. Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa ( di Surabaya ) dan Pulau Madura ( di Bangkalan ) merupakan dua pulau di Indonesia. Dengan panjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor di setiap sisi luar jembatan. ( sumber : Wikipedia Indonesia )




     Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah. ( sumber : Wikipedia Indonesia )




     Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. (sumber : Wikipedia Indonesia)




     Tetapi sekarang, Jembatan Suramadu tidak hanya sebagai jembatan penghubung saja antara Surabaya dan Madura, tetapi juga sebagai tempat pariwisata Jawa Timur yang sangat terkenal. Banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke jembatan ini hanya untuk menyeberang saja guna melihat jembatan ini secara langsung.




     Jembatan Suramadu sangat cantik dan begitu indah jika dilihat pada malam hari. Karena dihiasi oleh banyak lampu jalan sepanjang jembatan ini dan juga sorotan lampu warna warni yang bisa bergonta ganti warnanya. Mata ini dibuat takjub oleh keindahan sorotan lampu di sepanjang Jembatan Suramadu.




     Pada awal difungsikannya Jembatan Suramadu ini, kita masih diperbolehkan untuk berhenti di sepanjang jembatan, sehingga banyak pemakai jalan baik mobil maupun pengendara sepeda motor yang berhenti sekedar untuk mengabadikan keindahan Jembatan Suramadu yang memang sangat indah. Termasuk aku waktu dulu pertama kali ke jembatan ini, pernah juga berhenti di sisi tengah jembatan untuk sekedar berfoto - foto. Sedang wisataku yang sekarang adalah yang ketiga kalinya aku ke Jembatan Suramadu dan ternyata sudah tidak diperbolehkan lagi untuk berhenti di sepanjang jembatan, mungkin dikarena arus lalu lintasnya yang sekarang sudah semakin ramai dan sangat berbahaya jika ada kendaraan yang berhenti di sepanjang jembatan.




     Semua gambar di atas bukanlah hasil jepretanku, tetapi gambar dari berbagai sumber, karena sangat sulit untuk mengambil gambar secara jelas dan fokus di dalam bus yang aku tumpangi yang sedang berjalan / bergerak.




     Kalau yang ini adalah gambar hasil jepretanku, kebetulan bus pariwisata yang aku naiki lajunya agak pelan, sehingga aku bisa mengabadikan Jembatan Suramadu dari balik kaca bus. Hanya dua foto yang bisa dilihat, sedangkan yang lainnya pudar dan berupa bayangan saja, karena sangat sulit mengambil gambar di dalam bus yang sedang bergerak.




     Setelah menyeberangi Jembatan Suramadu, kita sudah sampai di Pulau Madura dan di sepanjang jalan setelah Jembatan Suramadu tepatnya di kiri - kanan jalan, kita akan disuguhi pemandangan aneka macam dan ragam jualan sovenir dan makanan khas Madura. Senang juga sih melihatnya. Akhirnya kitapun berhenti di pinggir jalan tempat berbagai macam sovenir dijual.




     Seru juga waktu rombongan turun dari bus dan langsung menyerbu tempat sovenir yang begitu banyak,  termasuk aku, hehehe ... mulai deh kita saling tawar menawar harga barang - barang yang di jual, mulai dari batik khas madura, berbagai macam sovenir, baju yang berlogo Suramadu dan makanan khas Madura.




     Berhubung yang jualan orang Madura asli, jadi kebanyakan mereka menggunakan bahasa daerah Madura dalam berkomunikasi walaupun mereka juga kadangkalah menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan ibu - ibu rombongan banyak yang tidak mengerti bahasa daerah Madura, jadinya aku langsung ditunjuk sebagai jubir ( juru bicara ) supaya transaksi lebih lancar karena kebetulan aku bisa berbicara dbahasa Madura, hahaha ... Tapi benar saja, aku dikira penjualnya orang asli Madura jadi setiap aku nawar barang langsung berhasil dan mendapatkan harga murah yang jauh dari harga awalnya. Ibu - ibu jadi senang sekali karena aku bisa membantu mereka menawar barang dengan harga yang sangat murah sehingga kocek mereka nggak terlalu dalam dikeluarkan untuk membeli barang - barang yang diinginkan, hahaha .... ( sebenarnya itu semua hanya faktor kebetulan saja sih ). Senang juga sih bisa bantuin ibu - ibu menawarkan harga barang yang diinginkan.




     Aku sendiri hanya beli kaos yang berlogo Suramadu dan lebih banyak membeli makanan khas Madura seperti rengginang lorjuk dan karepek sabreng.



     Akhirnya setelah puas berbelanja, rombongan pun mulai berputar arah balik ke Surabaya untuk pulang ke rumah, sehingga kita melewati lagi penyeberangan Jembatan Suramadu waktu hari sudah mulai malam sehingga kali ini kita bisa melihat secara langsung cahaya lampu yang ada di jembatan karena sudah mulai dinyalakan. Cepat - cepat aku ambil lagi gambar jembatan di waktu malam dan dihiasi oleh keindahan lampu warna warni, ternyata hasil gambarku banyak yang gelap dan pudar sehingga tidak tampak gambarnya.Ya sudah, akhirnya aku hanya bisa menikmati keindahan Jembatan Suramadu secara langsung saja tanpa bisa mengabadikannya.
     Puas rasanya jalan - jalan kali ini  yang membuat perjalanannya semakin seru dan ramai saja.
Kapan - kapan giliran kalian yaaa ... yang jalan - jalan ke Jembatan Suramadu, selain murah meriah pasti puas deh kalau sudah pergi kesana. Buruaaann ...
 
Sumber: http://ritacandrasari.blogspot.co.id/2014/01/jembatan-suramadu-surabaya-madura.html
Jembatan ini terletak di kota Surabaya yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan pulau jawa dengan pulau madura. Pada malam hari pemandangan jembatan ini sangatlah menakjubkan karena dihiasi dengan bebagai lampu warna-warni. - See more at: http://wisatajalanku.blogspot.com/2013/12/tempat-wisata-di-jawa-timur.html#sthash.F3ElwezL.dpuf
Jembatan ini terletak di kota Surabaya yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan pulau jawa dengan pulau madura. Pada malam hari pemandangan jembatan ini sangatlah menakjubkan karena dihiasi dengan bebagai lampu warna-warni. - See more at: http://wisatajalanku.blogspot.com/2013/12/tempat-wisata-di-jawa-timur.html#sthash.F3ElwezL.dpuf

Senin, 19 Oktober 2015

Pantai Eksotis di Jawa Timur

1. Pantai Papuma, Jember

Pantai Papuma, Jember
Pantai Papuma, Jember

Pantai Papuma terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Perjalanan dari kota Jember ke Pantai Papuma bisa memakan waktu yang cukup lama, sehingga disarankan bagi Anda untuk menginap semalam di sini. Pihak pengelola telah menyediakan beberapa penginapan dan cottage dengan harga yang cukup terjangkau, sekitar 150.000 – 450.000 Rupiah per malam. Harga tiket masuk ke pantai ini sendiri 5.000 sampai 7.000 Rupiah.
Pantai Papuma memiliki pemandangan yang sangat indah. Perpaduan antara pasir putih serta batu karang yang menyebar di tepi pantai. Salah satu ciri khas dari Pantai Papuma adalah tujuh karang besar yang menjulang di pantai. Ukurannya yang besar membuat karang-karang ini menyerupai sebuah pulau. Ketujuh karang ini juga memiliki nama masing-masing. Di sini Anda bisa merasakan sensasi terpaan ombak dari atas karang. Pantai ini juga sering dijadikan sebagai lokasi foto prewedding ataupun landscape oleh para fotografer dari berbagai kota.

2. Pantai Pulau Merah, Banyuwangi

Pantai Pulau Merah, Banyuwangi
Pantai Pulau Merah, Banyuwangi

Pantai Pulau Merah terletak di di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Anda membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk menuju pantai ini dari pusat kota Banyuwangi. Yang spesial dari pantai ini adalah pemandangan saat matahari mulai terbenam dan langit berubah menjadi jingga. Banyak yang berkomentar kalau Pantai Pulau Merah memiliki ciri seperti kebanyakan pantai di Brazil dan mendapat julukan sebagai Kuta-nya Jawa Timur.
Selain duduk bersantai menikmati pemandangan pantai, kegiatan lain yang dapat Anda lakukan di sini adalah berselancar karena pantai ini telah menjadi tujuan selancar berkelas dunia di Pulau Jawa. Anda hanya perlu membayar 25.000 – 50.000 Rupiah untuk menyewa papan selancar yang sudah disediakan pihak pengelola. Kondisi ombak di sini yang mencapai ketinggian 4 sampai 5 meter sangat cocok bagi para peselancar dari berbagai tingkatan.

3. Pulau Sempu, Malang

Pulau Sempu, Malang
Pulau Sempu, Malang

Pulau Sempu merupakan sebuah Pulau kecil yang masih berada dalam satu lokasi dengan Pantai Sendang Biru, tepatnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang. Pulau ini berada di bawah lindungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Mulanya secara resmi sejak tahun 1928, Pulau Sempu merupakan cagar alam yang memiliki beragam ekosistem seperti hutan pantai, hutan bakau, dan hutan tropis dataran rendah.
Namun semakin lama, banyak para pecinta alam yang mengunjungi Pantai Sendang Biru melakukan kamping di Pulau Sempu dengan menyeberang menggunakan perahu para nelayan. Yang membuat Pulau Sempu ini istimewa adalah laguna Segara Anakan yang terdapat di dalam pulau. Untuk mencapai Segara Anakan ini Anda harus melakukan tracking selama dua jam melalui hutan dan jalan yang curam.
Perjalanan ini akan terbayar begitu Anda melihat pasir putih berbalut birunya air laut super jernih dan juga pemandangan karang yang melindungi Segara Anakan. Air laut di sini sangat tenang sehingga aman untuk digunakan berenang. Untuk menjaga keindahan pulau ini diharapkan Anda tidak membuang sampang dan merusak ekosistem yang ada.

4. Pantai Klayar, Pacitan

Pantai Klayar, Pacitan
Pantai Klayar, Pacitan

Pantai Klayar berlokasi di Kecamatan Donorojo, kurang lebih sekitar 35 km perjalanan ke arah barat kota Pacitan. Lama waktu yang Anda perlukan untuk tiba di pantai ini adalah sekitar satu jam perjalanan. Pantai ini terbilang masih alami, sehingga jalanan menuju pantai ini cukup sulit.
Pantai Klayar adalah salah satu objek wisata unggulan di Pacitan. Kesitimewaan pantai ini selain pasirnya yang seputih susu, di sini terdapat batu karang yang bentuknya menyerupai Spinx dan air mancur alami dengan tinggi mencapai 10 meter. Gradasi warna air laut dari biru hingga hijau toska dipadu dengan putihnya pasir pantai pasti akan membuat Anda jatuh cinta. Batu karang yang kokoh dan menjorok membuat pantai ini hampir sama dengan Tanah Lot Bali.

5. Teluk Ijo (Green Bay), Banyuwangi

Teluk Ijo (Green Bay), Banyuwangi
Teluk Ijo (Green Bay), Banyuwangi

Pantai yang lebih dikenal sebagai Green Bay-nya Banyuwangi ini berlokasi di Kecamatan Pesanggaran, Desa Sarongan, Banyuwangi. Dari pusat kota Banyuwangi Anda bisa mengambil jalur ke arah selatan sejauh kurang lebih 90 km. Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya nan lembut, air laut jernih berwarna toska dan juga air terjun setinggi 8 meter.
Untuk menuju pantai ini Anda harus tracking menyusuri jalan setapak kurang lebih sejauh 2 km. Di beberapa bagian jalan sudah tersedia tali tambang untuk memudahkan pengunjung meniti jalan. Karena perjalanan yang melelahkan, disarankan bagi Anda untuk berkemping semalam di sini. Anda bisa bersantai menikmati jernihnya air, berbasah-basah di air terjun ataupun mencoba sensasi memancing ikan dan udang.

6. Pantai Tiga Warna, Malang

Pantai Tiga Warna, Malang
Pantai Tiga Warna, Malang

Pantai Tiga Warna masih dalam satu kawasan dengan Pantai Sendang Biru tepatnya di Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. Pantai ini tergolong sebagai pantai baru di daerah Malang karena baru diresmikan sebagai tempat wisata pertengahan tahun 2014. Disarankan untuk membawa kendaraan pribadi bila berkunjung ke sini karena akses jalan & transportasi umum belum sempurna.
Anda hanya perlu membayar 6.000 Rupiah per orang untuk menikmati keindahan pantai ini dan juga Anda harus menyewa guide untuk sampai di pantai ini. Salah satu kegiatan yang dapat Anda lakukan di sini adalah snorkeling. Masih banyak terumbu karang alami yang mendiami laut pantai ini. Hal ini karena Pantai Tiga Warna merupakan lokasi konservasi terumbu karang. Biaya untuk menyewa peralatan snorkeling hanya 15.000 Rupiah saja per orang.

7. Pantai Banyu Tibo, Pacitan

Pantai Banyu Tibo, Pacitan
Pantai Banyu Tibo, Pacitan

Pantai Banyu Tibo terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo. Pantai ini adalah salah satu pantai di Pacitan yang layak Anda jadikan referensi tujuan utama wisata Anda.
Disebut sebagai Banyu Tibo karena Banyu Tibo dalam bahasa Jawa memiliki arti air yang jatuh. Air terjun yang ada di Pantai Banyu Tibo ini berasal dari sungai kecil yang mengalir di atas tebing. Aliran air sungai inilah yang terjun ke laut dan menyatu dengan ombak di sebuah teluk kecil. Sungai ini tidak pernah kering saat musim kemarau dan airnyapun sangat jernih.

8. Pantai G Land, Banyuwangi

Pantai G Land, Banyuwangi
Pantai G Land, Banyuwangi

Nama Jawa dari G Land adalah Pantai Plengkung yang merupakan pantai tersohor di Banyuwangi dan dikenal sebagai The Seven Giant Waves Wonder. Hal ini dikarenakan G Land memiliki ketinggian ombak mencapai 4 sampai 6 meter sepanjang 2 km dengan formasi gelombang bersusun. Keindahan dan keganasan ombak sekelas Hawai inilah yang membuat para surfer dari seluruh dunia berbondong-bondong datang ke mari.
Anda para pecinta olahraga surfing bisa menikmati surfing berlatar pemandangan alami hijaunya hutan. Waktu terbaik untuk melakukan surfing di pantai ini adalah antara bulan April dan September. Hamparan pantai berpasir putih di kawasan ini diselimuti kawasan hutan yang masih alami, masih dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Sehingga Anda akan benar-benar merasakan udara dan pikiran yang segar, jauh dari hiruk pikuk kota yang bising.

9. Pantai Gua Cina, Malang

Pantai Gua Cina, Malang
Pantai Gua Cina, Malang

Lokasi Pantai Gua Cina berada di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang. Karena masih tergolong sabagai pantai yang alami, untuk menempuh pantai ini Anda harus membawa kendaraan pribadi. Anda hanya perlu membayar 4.000 Rupiah per orang untuk masuk ke tempat wisata pantai di Jawa Timur ini dan biaya parkir kendaraan 5.000 Rupiah.
Meskipun pantai ini tidak cukup luas tetapi pantai ini memiliki ciri khas berupa tiga pulau yang berada di tengah-tengah pantai, yaitu Pulau Bantengan, Pulau Gua Cina dan Pulau Nyonya.
Meskipun masih tergolong sabagai pantai alami, tetapi faslitas berupa warung makan, toilet, tempat mandi, dan mushola sudah tersedia di sini. Ombak di pantai eksotis ini cukup besar untuk mencapai bibir pantai, sehingga Anda diharapkan berhati-hati. Ketika air pantai surut, Anda bisa menyeberang ke salah satu pulau yang berada di tengah pantai hanya dengan berjalan kaki. Karena pasir di pantai ini sangat putih dan lembut Anda bisa merasakan sensasi tidur di pasir sambil menikmati birunya laut.

10. Pantai Buyutan, Pacitan

Pantai Buyutan, Pacitan
Pantai Buyutan, Pacitan

Pantai Buyutan terletak di kecamatan Donorojo, Pacitan. Lokasi pantai ini tidak jauh dari Pantai Klayar. Dari kota pacitan sekitar 44 km dan hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang beroperasi di sekitar pantai ini.
Jika Anda menyukai wisata alam yang tenang, datang ke pantai ini adalah jawabannya. Pantai Buyutan terbilang masih perawan, tidak banyak wisatawan yang datang ke pantai ini. sehingga membuat kondisi pantai ini sangat bersih, dengan pasir pantai seputih susu.

Sumber: http://anekatempatwisata.com/10-pantai-eksotis-di-jawa-timur-yang-wajib-dikunjungi/

Makanan Khas Jawa Timur

Rawon
 Rawon atau nasi rawon adalah makanan khas surabaya - jawa timur (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbu khas karena mengandung kluwek.




  Tahu lontong atau nasi tahu. Yaitu makanan pokok atau makanan utama yang terbuat dari tahu yang digoreng tidak terlalu kering. Untuk menghidangkannya tahu di letakan di atas lontong yang nantinya di sebut Tahu Lontong atau nasi yang akhirnya di esbut nasi tahu di taburi tauge pendek dan disiram saus kecap.




Soto Lamongan adalah Soto Koya-satunya yang menggunakan atau semacam bubuk bawang putih. Lauk untuk makanan ini adalah ayam, yang telah uap dengan rempah-rempah




Bakso bakar khas Malang pertama kali diciptakan oleh Soeparman alias Pak Man pada tahun 1997. Bakso bakar ini terbuat dari daging sapi yang digiling lalu direbus dan dibakar. Sebelum dibakar, bakso diberi berbagai bumbu seperti kecap dan saos. Dengan aromanya yang harum dan rasanya yang nikmat dan pedas, bakso bakar ini menjadi buruan para wisatawan yang berkunjung ke Malang. Jika penasaran ingin mencicipi bakso bakar Pak Man, Warung Bakso Bakar Pak Man ini ada di Jalan Diponegoro No 19 A Kota Malang.




Rujak cingur adalah salah satu makanan khas yang paling terkenal dan mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang




Opak gambir adalah makanan khas Blitar. Di daerah lain, orang mengenalnya sebagai kue semprong. Opak gambir dibuat dari tepung terigu, telur, gula dan sari buah. Rasanya enak, bisa jadi teman minum teh di sore hari atau teman nonton.




Krengsengan adalah masakan yang biasanya terbuat dari daging kambing yang dipotong kecil (2X2 cm), yang diberi bumbu tumisan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, pala, (dihaluskan terlebih dahulu) ditambah dengan kecap manis pada waktu memasak, sehingga tidak banyak berkuah dan berwarna coklat tua, ada juga yang dicampur dengan bagian jeroan kambing. Masakan yang khas menggunakan daging kambing ini biasanya dijumpai bersama gulai kambing,




Sop Kikil adalah salah satu makanan khas Kota Surabaya. Makanan ini bahan utamanya adalah daging sapi yang berurat (biasanya bagian kaki), sehingga ketika dimakan dagingnya terasa kenyal. Kuahnya merupakan kaldu dari daging tersebut, dicampur dengan kunir, sereh, bawang goreng dan bumbu lainnya. Makanan ini disajikan panas dan dicampur jeruk nipis dan sambal sesuai selera.




Soto Madura adalah jenis soto yang berasal dari daerah Madura, Jawa Timur berbahan dasar daging sapi, telur rebus, kentang goreng dan tauge, dengan bumbu ketumbar, bawang merah dan bawang putih, jahe, kunir, laos, Kemiri, jeruk purut, dan garam secukupnya.

Sumber: http://www.coretanbesar.com/2015/05/makanan-khas-jawa-timur-dan.html

Jumat, 16 Oktober 2015

Kesenian dan Tradisi dari Jawa Timur

Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki wilayah terluas dari 6 provinsi yang ada di Pulau Jawa yaitu dengan luas wilayah mencapai 47.922 km². Provinsi Jawa Timur yang beribukota di Surabaya memiliki wilaya administratif mencakup 38 wilayah kabupaten dan kota. Provinsi Jawa Timur memiliki beragam kesenian dan tradisi yang telah diakui secara nasional bahkan diantaranya ada pula yang telah dipatenkan sebagai kekayaan dan warisan kebudayaan tak benda dari Indonesia.

Apa saja kesenian dan tradisi dari Jawa Timur yang perlu kita ketahui dan lestarikan bersama-sama? Berikut penjelasannya :

1. Reog Ponorogo


Gambar Reog Ponorogo - intisari-online.com
Bila kita mendengar kata reog, maka yang akan terlintas dibenak adalah seni tari yang pernah diklaim oleh Malaysia. Kata reog sendiri sebenarnya merujuk pada bentuk kesenian yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Reog di Jawa Barat merupakan kesenian / seni musik dan tari yang dibawakan oleh 4 orang pemain sambil membawa gendang. Sedangkan di Jawa Tengah kata reog merujuk pada kesenian / seni tari yang dibawakan oleh 2 penari yang menggunakan topeng.

Nah.. untuk kesenian Reog yang ada di Jawa Timur lebih dikenal dengan nama Reog Ponorogo. Reog Ponorogo merupakan kesenian dan tradisi dari Jawa Timur yang merupakan seni tari yang dibawakan oleh beberapa orang pemain dengan penari inti menggunakan topeng kepala singa yang diatasnya terdapat makota bulu-bulu merak dengan berat topeng bisa mencapai 50 kg. Yang unik dari Topeng singa Reog Ponorogo ini adalah bawa penari yang membawa topeng seberat 50 kg tersebut mengandalkan kekuatan gigi.

Seni Reog Ponorogo terdiri dari  2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan.

Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan ini ini terdiri dari tarian singa barong.
Berikut adala beberapa tokoh yang diperankan dalam tarian Reog Ponorogo :
  • Jathil yaitu prajurit berkuda
  • Warok yaitu  yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih.
  • Barongan (Dadak Merak), merupakan tarian yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Barongan berupa topeng singa dengan mahkota bulu merak.
  • Klono Sewandono menggambarkan raja kelono yang sakti mandraguna
  • Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom

Jathilan : kratonpedia.com

Warok : reogponorogo.wordpress.com
Barongan
Klono Swandono
Bujang Ganongan : reogponorogojakarta.blogspot.com
Pertunjukan Reog Ponorogo diiringi dengan berbagai alat musik tradisional Jawa Timur yang salah satunya terdapat alat musik angklung

2. Wayang Topeng (Malang)


Wayang Topeng Malang
Wayang Topeng yang berasal dari Malang juga disebut sebagai wayang topeng malangan. Kesenian Wayang Topeng Malang ini tumbuh dan berkembang di masyarakat pedesaan sebagai tradisi kultural dan religius pada masyarakat jawa. Pada awal mula adanya wayang topeng malang tidak diperuntukan sebagai pertunjukan kesenian, akan tetapi Wayang Topeng waktu itu yang terbuat dari batu adalah bagian dari acara persembahyangan.

Struktur pertunjukkan Wayang Topeng Malang sekarang pada umumnya diawali oleh sajian gendhing-gendhing giro, kemudian tari ngerema (gaya putera atau putri) sebagai ucapan selamat datang kepada penonton. Setelah tari ngrema dilanjutkan lawakan ludruk (kadang-kadang tanpa pelawak), kemudian gendhing-gendhing talu wayangan. Dalam sajian pakeliran siklus waktunya dibagi lima tingkatan yaitu: Pathet sepuluh (Untuk gendhing talu saja),  Pathet wolu, Pathet sanga, Pathet miring dan Pathet serang. Biasanya sebelum tancep kayon, sajian diakhiri dengan penampilan tari beskalan dan tayuban, oleh boneka perempuan dan laki-laki, yang diiringi gendhing ijo-ijo dilanjutkan gonjor


3. Ludruk

Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Berbeda dengan ketoprak yang melakonkan kehidupan istana, Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.



4.Tari Remo

Tari Remo merupakan tari selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis Jawa Timur. Daerah-daerah yang menggunakan tarian ini diantaranya Surabaya, Jombang, Malang, dan Situbondo. Tarian ini dikemas sebagai gambaran keberanian seorang pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Makanya sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini. Tarian yang dipromosikan sekitar tahun1900 ini, pernah dimanfaatkan oleh nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat. Saat remo ditarikan selalu diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro. Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan. Tari remo dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria, baik ditampilkan secara bersama-sama atau bergantian. Biasanya tari ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit.
Busana yang dikenakan masing-masing daerah di Jawa Timur untu menari remo memiliki khas tersendiri. Gaya Surabayaan atau juga Sawunggaling, penarinya mengenakan kostum yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18, celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik. Di pinggang ada sebuah sabuk dan keris. Di paha kanan ada selendang menggantung sampai ke mata kaki. Sementara penari perempuan memakai sanggul di rambutnya.
Sementara busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum. Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi. Satu lagi adalah busana remong putri. Busana ini berbeda dengan gaya remong yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja yang disemat di bahu bahu.
Gerakan kaki yang rancak dan dinamis menjadi karakteristik yang paling utama. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristik yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. Meskipun tari remong dulunya seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remong pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu–tamu kenegaraan.
Selain itu, tari remong juga sering ditampilkan dalam festival kesenian daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis tari remong putri. Dalam pertunjukan tari remong putri, umumnya para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria.

remo2.jpg



 

 

5. Jaran Bodhag (Probolinggo)

  Jaran Bodhag adalah kesenian tradisional yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur. Jaran Bodhag mulai muncul dan dikenal oleh masyarakat Kota Probolinggo sejak zaman awal kemerdekaan. Salah satu sumber menerangkan, bahwa Jaran Bodhag merupakan kesenian turunan dari kesenian ada sebelumnya, yaitu “Jaran Kecak”, namun perbedaannya pada kesenian jaran bodhag tidak menggunakan Kuda asli, tetapi menggunakan semacam bentuk tiruan kuda dari bahan rotan dan kayu.

Bentuk penyajian Jaran Bodhag adalah arak-arakan dan diiringi musik kenong telo’ dengan tambahan sronen. Tampilan Jaran Bodhag terdiri dari dua orang pembawa Jaran Bodhag, serta dua orang Janis/penari pengiring/pembawa Jaran Bodhag. Pemain Jaran Bodhag menggunakan pakaian yang gemerlap yang didesain sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya dengan maksud untuk menarik perhatian penonton.

Jaran Bodhag biasanya ditampilkan pada perayaan tertentu atau pada acara seperti khitanan sebagai hiburan seni pertunjukan tradisi secara turun temurun.




6. Topeng Dongkrek (Madiun)

Topeng Dongkrek merupakan bentuk seni tari yang diiringi oleh musik bedug dan kendang. Seni Dongkrek lahir pada sekitar tahun 1867 di Kecamatan Caruban yang saat ini namanya berganti menjadi Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Seni Topeng Dongkrek merupakan seni pertunjukan dan hiburan dengan para pemain yang menggunakan topeng yang terdiri dari tiga jenis topeng, yaitu topeng raksasa atau buta dengan muka seram, topeng perempuan yang sedang mengunyah kapur sirih, serta topeng orang tua lambang kebajikan.

Demikian Sobat,  Kesenian dan Tradisi dari Jawa Timur yang perlu kita ketahui dan lestarikan bersama. Semoga bermanfaat.



Sumber: http://www.tradisikita.my.id/2015/04/6-kesenian-dan-tradisi-dari-jawa-timur.html